Minggu, 12 Oktober 2014

Misteri Surat Letkol Untung kepada Soekarno pada Malam G30S

Siapa sangka, beberapa jam sebelum pecahnya G30S, mereka yang ada dalam pusaran tragedi sejarah Indonesia itu berada di tempat yang sama: gedung Istana Olah Raga (Istora) Senayan. Komandan G30S Letnan Kolonel Untung Samsuri, Presiden Soekarno, dan pahlawan revolusi Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo ada di sana.

Setidaknya ada dua versi rentetan kejadian pada malam 30 September 1965 itu, yakni menurut Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan dan ajudan senior presiden Kolonel KKO Bambang Widjanarko.

Saelan menceritakan versinya dalam buku otobiografi Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa. Berikut ini nukilan buku mantan kiper timnas sepakbola Indonesia dan Ketua Umum PSSI ini:

***

Agenda terakhir Presiden Soekarno pada 30 September 1965 adalah menutup Musyawarah Nasional Kaum Teknisi Indonesia di Istora Senayan, Jakarta. Acara yang berlangsung hingga larut itu dijaga ketat oleh pasukan pengawal presiden, Resimen Tjakrabirawa.

Malam itu, pasukan Tjakrabirawa yang bertugas adalah Batalyon I dari Angkatan Darat. Batalyon ini dipimpin lansung oleh komandannya, Letnan Kolonel Untung Samsuri.

“Siapa yang mengira Untung pada 30 September malam masih bertugas memimpin pengamanan sekitar Istora Senayan,” kata Saelan. “Tiba-tiba tengah malamnya sudah berada di Lubang Buaya.”

Ajudan senior Soekarno, Kolonel Bambang Widjanarko dalam pemeriksaan peristiwa G30S bersaksi pada malam itu Soekarno menerima sepucuk surat. Bambang mengatakan, surat itu berasal dari Untung yang dititipkan lewat Sogol.

Dalam acara seperti itu, Sogol yang pelayan istana biasanya ditugasi mengurusi minuman presiden. Menerima surat dari Sogol, Soekarno permisi ke toilet dikawal Bambang, Saelan, dan Komandan Detasemen Kawal Pribadi Tjakrabirawa Komisaris Besar Mangil Martowidjojo

Masih menurut Bambang, Soekarno berhenti di teras Istora yang lampunya terang, membaca surat itu, lalu memasukkannya ke saku. Bambang menyatakan isi surat itu adalah laporan akan adanya G30S pada dini hari nanti.

“Isi surat itu dikarang sendiri oleh Widjanarko,” kata Saelan. “Cerita surat itu tidak logis karena mana mungkin Untung begitu bodoh menitipkan gerakan militer dengan kerahasian tinggi kepada pelayan istana.”

Saelan malam itu jadi komandan sementara Tjakrabirawa karena Brigadir Jenderal Sabur tengah pergi ke Bandung. Saelan menegaskan bahwa selama bertugas itu terus mendampingi Soekarno sehingga semua pergerakannya tak pernah lepas dari pantauan.

Salean mengklaim Sogol tak pernah mendekati presiden apalagi memberikan secarik kertas. Bahkan, kata Saelan, Soekarno sama sekali tak pernah meninggalkan tempat duduknya selama acara berlangsung.

Kesaksian Bambang itu lantas dipakai buat mengaitkan Soekarno dengan G30S. “Jelas sekali dengan pengakuan itu Bambang Widjanarko sebagai ajudan telah mengkhianati presiden,” ujarnya.

Saat diperiksa oleh Tim Pemeriksa Pusat, Saelan membantah semua kesaksian itu. Ternyata versi yang dianggap benar oleh para pemeriksa adalah yang disampaikan Bambang.

Kesaksian yang berbeda oleh Saelan itu harus dibayarnya mahal dengan mendekam empat tahun dan delapan bulan di penjara. Saat Saelan dibebaskan, TNI merehabilitasi nama baiknya, menerima penghargaan, tapi ia dipensiunkan.

Bagi Saelan rehabilitasi itu memang pantas diterimanya, sebab sebagian besar Resimen Tjakrabirawa tidak terlibat gerakan menculik para jenderal yang dikomandoi Untung. Memang Untung berkilah sepasukan Tjakrabirawa asal Angkatan Darat itu bergerak demi melindungi presiden, tapi bagi Saelan tindakan itu melanggar prosedur.

Pertama, kata dia, Untung mengerahkan pasukan tanpa izin dan surat perintah dari komandan resimen. Kedua, lanjutnya, Tjakrabirawa tak berhak bergerak di luar lingkungan istana atau tempat yang presiden beracara.

Tapi Tjakrabirawa yang isinya pasukan elit dari semua kesatuan ini akhirnya dibubarkan. Saelan sempat jadi ajudan Soekarno, lalu dipulangkan ke kesatuan polisi militer, dan setelahnya dipenjara.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Wah, ada tulisan tentang sejarah :)) ijin nyimak dulu sist sambil baca-baca :))

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.