Sabtu, 22 November 2014

PMI Luncurkan Aplikasi Siaga Bencana

Jakarta (Comets Antara) - Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan aplikasi “Siaga Bencana” dan “Pertolongan Pertama” untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan berbagai situasi darurat dalam kehidupan sehari-hari. Kedua aplikasi tersebut dapat diakses melalaui sistem Android dan IOS. Peluncuran kedua aplikasi ini dilakukan di Jakarta pada Jumat (21/11).

Dalam acara tersebut Sekretaris Jendral PMI, Budi A. Adiputro, mengatakan pentingnya masyarakat untuk memanfaatkan teknologi untuk menghadapi bencana, “Peluncuran kedua aplikasi ini merupakan bukti pentingnya peran teknologi untuk membantu masyarakat dalam bersiap diri dalam kondisi kedaruratan dan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana dan dampaknya,” jelasnya.

Sementara itu, menurut pengurus pusat PMI Bidang IT Telecom Bernhard S. Jonosisworo, penggunaan smartphone semakin marak di masyarakat, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi yang terdapat dalam aplikasi tersebut.

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, H. Sumarsono menegaskan, kedua aplikasi ini meliputi fitur-fitur yang bermanfaat dan mudah dicerna untuk meningkatkan masyarakat bersiap diri menghadapi bencana dan dampaknya.

“Fitur-fitur dalam Aplikasi Siaga Bencana seperti informasi dan pembelajaran tentang bagaimana mengenali risiko, mengurangi risiko, dan membuat rencana darurat, fitur Alert atau instan pesan peringatan yang dikirimkan ke ponsel saat terjadi gempa atau tsunami, informasi sejumlah bencana yaitu gempa, tsunami, puting beliung, dan banjir,” jelas Sumarsono.

Sedangkan dalam aplikasi “Pertolongan Pertama” terdapat sejumlah fitur, yaitu informasi tentang berbagai macam penyakit dan cara pencegahannya, bagaimana menyiapkan diri saat kondisi darurat, serta panduan untuk melakukan tindakan yang harus dilakukan saat kondisi darurat.

Pembuatan aplikasi “Siaga Bencana” dan “Pertolongan Pertama” ini merupakan kerjasama antara PMI dan Palang Merah Amerika, serta Global Disaster Prepardness Centre (GDPC) dengan dukungan dana dari United State Agency for International Development (USAID).

Tidak ada komentar: